Sabtu, 18 Januari 2014

INSTALASI MOTOR LISTRIK TIGA FASA DENGAN KKB, STPST, STPDT



mau yg word download  disini


PRAKTIKUM 1
INSTALASI TENAGA LISTRIK
INSTALASI MOTOR LISTRIK TIGA FASA DENGAN
KKB, STPST, STPDT





OLEH :
Rozi Yusmadi
97631.09
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO




JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
INSTALASI MOTOR LISTRIK TIGA FASA DENGAN
KKB, STPST, STPDT

A.    Tujuan
Mahasiswa dapat memasang instalasi motor listrik tiga fasa dengan menggunakan berbagai saklar, seperti KKB ( Kotak Kontak Bantu), STPST ( Saklar Three Pole Single Throw), STPDT (Saklar Three Pole Double Throw). Serta dapat menemukan perbedaan dari masing-masing saklar secara fungsional.

B.     Teori Singkat
Saklar adalah salah satu alat yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik. Salah satu jenis saklar adalah saklar manual atau disebut juga dengan saklar mekanis yang mana pengoperasiannya harus dengan bantuan manusia. Untuk pemasangan saklar ini harus menggunakan penghantar pentanahan yang mana telah diatur di dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000, pasal 3. 12. 2. 4)  yang berbunyi “ Pada penyambungan perlengkapan listrik dengan kabel fleksibel harus dipilih kabel fleksibel yang berpenghantar proteksi. Contoh saklar ini adalah KKB, STPST, dan STPDT yang dapat digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor listrik 3 fasa berdaya kecil.

·      Saklar TPST ( Saklar Three Pole Single Throw)
U
Adalah saklar 3 kutub dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya.
W
V
Gambar rangkaian Saklar TPST
Motor listrik tiga fasa dapat di kendalikan dengan menghidupkan dan mematikan dalam keadaan berbebandengan saklar Tree Pole Single True (TPST)


·      STPDT (Saklar Three Pole Double Throw)
Adalah saklar tiga kutup yang dapat bekerja ke dua arah putaran motor listrik. Putaran motor listrik tiga fasa dapat dirobah (dibalik) dari putaran semula apabila dua fasa yang masuk pada kumparan motor dipertukarkan dari sebelumnya (dibalik).
Saklar TPDT digunakan dalam pengoperasikan motor listrik tiga fasa secara manual. Hubungan pada terminal motor dibuat hubungan bintang ( terminal hubungan U1 dihubungkan dengan terminal U motor, terminal V1 dihubungkan dengan terminal V motor, terminal W1 dihubungkan dengan terminal W motor, dan terminal motor X, Y, Z dikopel. Terminal-terminal saklar TPDT dikopel U1-U2, V1-W2, dan W1-V2, sehingga putaran searah jarum jam untuk posisi 1 dan putaran sebaliknya untuk posisi 2.
U
V
W
2
0
1
C.    Alat dan Bahan
a.      
·         Obeng (+)
·         Jara
·         Mistar Kayu
·         Multimeter
·         Motor 3 fasa
·         KKB
·         STPST
Alat
·         Tang Kombinasi
·         Tang Kupas
·         Tang Potong
·         Tang Lancip
·         Tang Pembulat
·         Obeng (-)
b.     
·         STPDT
·         STPST
·         KKB
·         Pipa
·         MCB 3 Fasa
·         Kabel NYA 2,5 mm2 ( Merah)
·         Kabel NYA 2,5 mm2 ( Kuning)
·         Kabel NYA 2,5 mm2 ( Biru)
·         Kabel NYA 2,5 mm2 ( Hitam)

Bahan
·         Klem
·         Kontak Sambung
·         Elbow
·         Sekrup
·         Kwh 3 Fasa

D.    Langkah Kerja
1.      Gambarlah rangkaian dan letak komponen-komponen yang akan dipasang pada dinding kerja
2.   Buatlah kerangka rangkaian dengan memasang pipa, kotak sambung, klem, dan saklar, MCB, dan Kwh  yang digunakan sesuai dengan masing-masing posisinya.
3.   Potonglah  kabel NYM sesuai kebutuhan dan rangkai kabel tersebut sesuai dengan posisinya masing – masing.
4.   Setelah itu pastikan pasangan kabel yang akan disambung, sebelum kabel disambung bentuk ekor babi.
5.   Lakukanlah sambungan kabel secara ekor babi dan mata itik dengan benar dan hati-hati.
6.   Periksalah rangkaian kembali sebelum disambungkan dengan sumber listrik
7.   Jika rangkaian sudah benar susunlah sambungan kabel di dalam kotak sambung kemudian tutup dengan lasdop.
8.   Sambungkan rangkaian dengan sumber Listrik dan saklar dengan motor listrik
9.   Ujilah rangkaian anda
10.    Setelah praktek selesai kembalikan alat alat dan bersihkan ruangan kerja anda kembali.

E.    
40
40
Gambar Kerja
Kwh
3 Ø
10
MCB
3 Ø
60
60
60
40
40
10
 






40
STPDT
STPST
KKB
            

*ukuran dalam cm.



F.     Data
Adapun data yang dapat diambil dari kerja praktek ini adalah:
NO
Jenis Saklar
Keterangan
1.      
KKB
Saat pengujian semua sambungan dari sumber ke saklar dalam posisi benar. Sehingga kotak kontak dapat digunakan.
2.
TPST
Saat disambungkan dengan sumber dan saklar dalam posisi ON (tuas arah keatas), mengakibatkan motor berputar kearah kanan.
3.
TPDT
(posisi OFF saklar, Tuas berada di posisi tengah)
Saat disambungkan dengan sumber Listrik dan saklar dalam posisi ON (tuas arah Keatas), mengakibatkan motor berputar kearah kanan
Jika dibalikkan salah satu fasa dengan fasa yang lain, lalu disambungkan dengan sumber Listrik, dan saklar dalam posisi ON (tuas arah Kebawah), mengakibatkan motor berputar kearah kiri.

G.    Analisa data
Dari pelaksanaan dan pengujian hasil kerja Praktek dapat menunjukkan bahwa :
a.       Untuk masing-masing kabel terhitung panjangnya sebagai data berikut : ( sudah termasuk toleransi sebesar 10% :
1.    Fasa R (Merah)           : 500 cm
2.    Fasa S (Kuning)          : 500 cm
3.    Fasa T (Biru)               : 500 cm
4.    Netral ( Hitam)            : 270 cm
5.    PE (Kuning-Hijau)      : 500 cm
b.      Pada saat pengujian KKB 3 fasa, setiap titik fasa yang diujikan menunjukan adanya flow arus. Berarti rangkain dapat disimpulkan benar.
c.       Untuk saklar STPST yang hanya mempunyai satu arah putaran motor susunan fasanya tetap seperti standarnya ( R S T )
d.      Saklar TPDT adalah saklar dengan membentuk putaran motor dengan 2 arah berbeda. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya 2 fasa dari sumber ke saklar yang posisinya dibalik, sebelum disambungkan ke motor 3 fasa. Dimana untuk arah pertama (kanan) susunannya fasanya tersusun sebagaiman standarnya ( R S T), sedangkan untuk putaran kedua (kiri) 2 buah susunan fasanya dibalik menjadi ( R T S ).
e.       Jika ada salah satu sambungan fasa yang pemasangannya tidak pas atau longgar akan mengakibatkan putaran motor yang dihasilkan lemah bahkan mungkin tidak berputar.
f.       Rangkaian ini menggunakan MCB yang berfungsi sebagai pengaman apabila ada gangguan seperti short circuit, sehingga wilayah gangguan dapat dibatasi, tidak sampai ke Kwh.
   
H.    Kesimpulan
·         Untuk KKB harus mempunyai penghantar Netralnya sebagai proteksi sebagaimana yang telah diatur dalam PUIL 2000.
·         Saklar TPST adalah saklar yang dapat menjadi sebagai saklar asut bagi motor 3 fasa yang berdaya kecil dengan 1 arah putaran motor.
·         Saklar TPDT adalah saklar yang dapat menjadi sebagai saklar asut bagi motor 3 fasa yang berdaya kecil dengan 2 arah putaran motor dengan cara membalik 2 fasanya.
·         Setiap rangkaian harus mempunyai kabel PE sebagai pengaman alat yang digunakan, hal ini sesuai dengan PUIL 2000.
·         Sambungan kabel yang digunakan hanyalah sambungan ekor babi.
·         Dalam praktikum penggunaan waktu harus seefisien mungkin
·         Kita harus bisa memperhitungkan panjang kabel dan pipa agar tidak banyak terbuang, untuk itu ketepatan pengukuran sangat di perlukan
·         Sebelum menyambungkan rangkaian ke sumber harus di tes dulu antar fasa dengan multitester agar tidak terjadi short pada rangkaian.

I.       Saran
1.      Sebelum melakukan penyambungan kabel, sebaiknya ditandai dulu masing-masing kabel, tindakan ini akan mempermudah pengerjaan dalam hal penyambungan kabel dan memperkecil resiko kesalahan.
2.      Gunakanlah warna-warna kabel yang sesuai dengan standart nasional atau internasional. Terlebih pada STPDT yang mempunyai banyak terminal, fungsi warna kabel dapat menentukan masing-masing fasa yang akan disambungkan atau yang harus dibalik.
3.      Dalam penyusunan sambungan dalam kotak sambung, haruslah hati-hati. Jangan sampai antar sambungan itu bersentuhan, karena akan mengakibatkan terjadinya short circuit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar