mau yg berbentuk word download disini
Instruksi
pengalamatan I/O
A. Tujuan
pratikum
1. Menghubungkan
PLC dengan programming device.
2. Melakukan
instruksi pengalamatan I/O – PLC
3. Melakukan
prosedur pemograman dan pengoperasian PLC
B. Alat
dan bahan
1. PLC
omron CPM1A/CPM2A, Siemens 23OR, Siemens S7-200
2. PC
( desktop/laptop- serial port); konverter USB to serial 232
3. Software
PLC syswin, CX programmer ( omron ) dan step7 microWIN ( Siemens)
C. Teori
singkat
Modul input / output (I/O).Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor
atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak
jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input
yang akan digunakan. Jika input adalah limit switches dan pushbutton
dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog adalah kartu
input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion)
dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti
temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point
setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat yang
unik oleh prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal
elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal
elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 volt DC dengan
informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 – 240 volt DC mapun
AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam
sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul output
yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion). Modul output analog
dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog.
Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya
digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic
position control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat
ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi
sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan
meter.
Operasional PLC adalah menentukan keadaan output
berdasarkan kondisi input. Satu unit PLC dapat melayani lebih dari satu input
dan output. Masing – masing I/O tersebut diberi alamat dalam pemograman PLC.
Alamat setiap PLC berbeda-beda, berikut ini beberapa
alamat
pada PLC yang umum digunakan:
Siemens 23OR : -
input = I1 s/d 18
-
Output = Q1 s/d Q4
Siemens
S7 / 200 : - input = I0.0 s/d 10.7
= 11.0 s/d 11.7
= 12.0 s/d 12.7
- Output
= Q0.0 s/d Q0.7
= Q1.0 s/d Q1.7
Omron
CPM1A : - input = 000.00 s/d 000.11
-
Output = 010.00 s/d 010.07
Omron CPM2A : - input = ( 0 ch) 000.00 s/d 000.11
-
Input = ( 1 ch) 001.00 s/d 001.05
-
Output = ( 00 ch) 010.00 s/d 010.07
-
Output = ( 10 ch) 011.00 s/d 011.03
Terdapat tiga bahasa yang umum digunakan dalam
bahasa pemograman PLC yaitu diagram tangga ( ladder diagram ), pernyataan
boolean ( statement list ) dan diagram fungsi ( function chart ). Diantara tiga
bahasa tersebut maka diagram tangga yang paling banyak digunakan.
Instruksi – instruksi yang digunakan dalam penugasan
dan pengalamatan I/O menggunakan bahasa pemograman diagram tangga ( ladder
diagram )
1. Examine
if closed ( XIC )
Simbol untuk mendefenisikan
input dengan fungsi NO
2. Examine
if open
Simbol untuk mendefenisikan
input dengan fungsi NC
3. Output
energize ( OTE )
Simbol untuk mendefenisikan
output
D. Langkah
percobaan
1. Untuk
melakukan instruksi pengalamatan I/O PLC trianer unit dan komputer harus
dihubungkan melalui komunikasi serial RS – 232
2. Cari
software syswin 3.4 kemudian aktifkan.
3. Setelah
software syswin aktif, pilih menu bar project – project setup kemudian ubah
tipe PLC yang digunakan pada kolom PLC type model :
4. Hidupkan
PLC, lakukan pengaturan konfigurasi komonikasi PLC dan ubah alamat ports lalu sesuaikan dengan konfigurasi computer
yang digunakan.
Cara
melihatnya : propeties
hardwere device maneger ports
5. Klik
tes PLC pada jendela pengaturan konfigurasi komunikasi PLC, jika PLC dengan
komputer bagus maka pada status muncul informasi connected.
6. Lakukan
perintah koneksi PLC – komputer dengan perintah ‘ connect ‘ pada menu Bar
‘online ‘ jika langkah ini berhasil maka led pada PLC akan berkedip.
7. Masukkan
simbol input :
1. Kontak
NO ( Normally Open ) simbol :
2. Kontak
NC ( Normally Close ) simbol :
8. Masukkan
alamat input dengan mengklik kiri pada tempat yang akan dijadikan input lalu
OK.
9. Masukkan simbol output
Masukkan alamat output
dengan mengklik kiri pada tempat yang akan dijadikan output lalu OK.
10. Tambahkan
garis program selanjutnya dengan instruksi insert network, klik pilihan kedua “
below current network “
11. Klik
FUN, masukkan nomor function 01 untuk
mengakhiri program.
12. Masukkan
program yang telah dibuat ke PLC malalui instruksi download program to PLC yang
tersedia pada menubar online.
13. Setelah
instruksi download program berhasil, klik menubar online – klik Mode – klik
RUN.
14. Untuk
menghetikan program klik menubar online – klik mode – klik stop.
E. Tugas
Percobaan
1. Latihan
1
2. Latihan
2
3. Latihan
3
F. Analisa
Pada
latihan 1 input disambungkan NO ( Normally Open ), pada program ladder diagram
latihan 1 kondisi awal semua output dalam keadaaan mati, apabila input dialamat
00 ditekan maka output dialamat 00, 01 dan 04 akan aktif. Pada latihan 2 jika input dialamat 01 ditekan
maka output dialamat 01, 03 dan 05 akan aktif.
Pada
latihan 3 input terdiri dari alamat 00,
01, 02, 03, 04, 05, 06, 07 dan output terdiri dari alamat 00, 01, 02, 03, 04,
05, 06, 07. Output pada 00 hanya akan aktif jika tombol input dialamat 00
ditekan begitu juga pada output alamat 01 hanya akan aktif jika tombol input
dialamat 01 yang ditekan dan begitu seterusnya sampai pada alamat input 07.
Maka
dapat dianalisa bahwa latihan 1 dan 2,
satu input untuk mengaktifkan 3 output sedangkan pada latihan 3 satu
input hanya untuk mengaktifkan satu output.
G. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan 1,2,3 dapat di simpulkan
bahwa PLC akan mengaktifkan output yang hanya di alamatkan atau di intruksikan.
Seperti latihan 1 inputnya hanya satu dan output 3.begitu juga latihan 2. Jadi
dalam pemograman PLC programmer harus teliti dalam memasukan pengalamatan agar
intruksi yang di inginkan tidak salah alamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar