Sabtu, 18 Januari 2014

Instruksi pengalamatan I/O



mau yg berbentuk word download disini 

Instruksi pengalamatan I/O
A.    Tujuan pratikum
1.      Menghubungkan PLC dengan programming device.
2.      Melakukan instruksi pengalamatan I/O – PLC
3.      Melakukan prosedur pemograman dan pengoperasian PLC

B.     Alat dan bahan
1.      PLC omron CPM1A/CPM2A, Siemens 23OR, Siemens S7-200
2.      PC ( desktop/laptop- serial port); konverter USB to serial 232
3.      Software PLC syswin, CX programmer ( omron ) dan step7 microWIN ( Siemens)

C.     Teori singkat
Modul input / output (I/O).Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 – 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter. 
Operasional PLC adalah menentukan keadaan output berdasarkan kondisi input. Satu unit PLC dapat melayani lebih dari satu input dan output. Masing – masing I/O tersebut diberi alamat dalam pemograman PLC.
Alamat setiap PLC berbeda-beda, berikut ini beberapa alamat pada PLC yang umum digunakan:
Siemens 23OR : -      input = I1 s/d 18
-          Output = Q1 s/d Q4
Siemens S7 / 200 : - input  =   I0.0 s/d 10.7
                                                        = 11.0 s/d 11.7
                                                        = 12.0 s/d 12.7
    - Output  = Q0.0 s/d Q0.7
                     = Q1.0 s/d Q1.7
Omron CPM1A : - input = 000.00 s/d 000.11
-          Output = 010.00 s/d 010.07
Omron CPM2A :  - input = ( 0 ch) 000.00 s/d 000.11
-          Input = ( 1 ch) 001.00 s/d 001.05
-          Output = ( 00 ch) 010.00 s/d 010.07
-          Output = ( 10 ch) 011.00 s/d 011.03
Terdapat tiga bahasa yang umum digunakan dalam bahasa pemograman PLC yaitu diagram tangga ( ladder diagram ), pernyataan boolean ( statement list ) dan diagram fungsi ( function chart ). Diantara tiga bahasa tersebut maka diagram tangga yang paling banyak digunakan.
Instruksi – instruksi yang digunakan dalam penugasan dan pengalamatan I/O menggunakan bahasa pemograman diagram tangga ( ladder diagram )
1.      Examine if closed ( XIC )
 

Simbol                          untuk mendefenisikan input dengan fungsi NO

2.      Examine if open


Simbol                       untuk mendefenisikan input dengan fungsi NC

3.      Output energize ( OTE )


Simbol                        untuk mendefenisikan output
                       
D.    Langkah percobaan
1.      Untuk melakukan instruksi pengalamatan I/O PLC trianer unit dan komputer harus dihubungkan melalui komunikasi serial RS – 232
2.      Cari software syswin 3.4 kemudian aktifkan.
3.      Setelah software syswin aktif, pilih menu bar project – project setup kemudian ubah tipe PLC yang digunakan pada kolom PLC type model :
4.      Hidupkan PLC, lakukan pengaturan konfigurasi komonikasi PLC dan ubah alamat ports  lalu sesuaikan dengan konfigurasi computer yang digunakan.
Cara melihatnya : propeties       hardwere       device maneger      ports
5.      Klik tes PLC pada jendela pengaturan konfigurasi komunikasi PLC, jika PLC dengan komputer bagus maka pada status muncul informasi connected.
6.      Lakukan perintah koneksi PLC – komputer dengan perintah ‘ connect ‘ pada menu Bar ‘online ‘ jika langkah ini berhasil maka led pada PLC akan berkedip.
7.      Masukkan simbol input :
1.      Kontak NO ( Normally Open ) simbol :
2.      Kontak NC ( Normally Close ) simbol :

8.      Masukkan alamat input dengan mengklik kiri pada tempat yang akan dijadikan input lalu OK.
9.      Masukkan simbol output
Masukkan alamat output dengan mengklik kiri pada tempat yang akan dijadikan output lalu OK.
10.  Tambahkan garis program selanjutnya dengan instruksi insert network, klik pilihan kedua “ below current network “
11.  Klik FUN,  masukkan nomor function 01 untuk mengakhiri program.
12.  Masukkan program yang telah dibuat ke PLC malalui instruksi download program to PLC yang tersedia pada menubar online.
13.  Setelah instruksi download program berhasil, klik menubar online – klik Mode – klik RUN.
14.  Untuk menghetikan program klik menubar online – klik mode – klik stop.

E.     Tugas Percobaan
1.      Latihan 1
 
2.      Latihan 2
 

3.      Latihan 3
 
F.      Analisa
Pada latihan 1 input disambungkan NO ( Normally Open ), pada program ladder diagram latihan 1 kondisi awal semua output dalam keadaaan mati, apabila input dialamat 00 ditekan maka output dialamat 00, 01 dan 04 akan aktif.  Pada latihan 2 jika input dialamat 01 ditekan maka output dialamat 01, 03 dan 05 akan aktif.
Pada latihan 3  input terdiri dari alamat 00, 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07 dan output terdiri dari alamat 00, 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07. Output pada 00 hanya akan aktif jika tombol input dialamat 00 ditekan begitu juga pada output alamat 01 hanya akan aktif jika tombol input dialamat 01 yang ditekan dan begitu seterusnya sampai pada alamat input 07.
Maka dapat dianalisa bahwa latihan 1 dan 2,  satu input untuk mengaktifkan 3 output sedangkan pada latihan 3 satu input hanya untuk mengaktifkan satu output.



G.    Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan 1,2,3 dapat di simpulkan bahwa PLC akan mengaktifkan output yang hanya di alamatkan atau di intruksikan. Seperti latihan 1 inputnya hanya satu dan output 3.begitu juga latihan 2. Jadi dalam pemograman PLC programmer harus teliti dalam memasukan pengalamatan agar intruksi yang di inginkan tidak salah alamat.












                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar