Selasa, 21 Januari 2014

PENYEARAH GELOMBANG PENUH DENGAN BEBAN TAHANA MURNI



mau yg berbentuk word download disini


PENYEARAH  GELOMBANG PENUH
 DENGAN BEBAN TAHANA MURNI

A.    Tujuan pratikum
1.      Mengetahui manfaat dioda sebagai penyearah
2.      Mampu merancang rangkaian penyearah  gelombang penuh.
3.      Menganalisa rangkaian penyearah gelombang penuh.
4.      Mengetahui cara kerja rangkaian penyearah gelombang penuh
5.      menghitung besar efesiensi, form factor (FF), ripple factor (RF), dan TUF (transfer utilization factor ).

B.     Teori singkat
Penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge)
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Untuk memahami cara kerja dioda bridge, perhatikanlah kedua gambar berikut.
Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda B menuju beban dan kembali melalui dioda C. Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan D mengalami reverse bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator.

Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D
 menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena dioda B dan C mengalami  reverse bias maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini.
Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan (tegangan DC). Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge) ditunjukkan seperti pada gambar berikut
Jembatan dioda (dioda bridge) tersedia dalam bentuk 1 komponen saja atau pun bisa dibuat dengan menggunakan 4 dioda yang sama karakteristiknya. Yang harus diperhatikan adalah besar arus yang dilewatkan oleh dioda harus lebih besar dari besar arus yang dilewatkan pada rangkaian.

C.    Alat dan Bahan
1.      Trafo stepdown 220/6V, 3A
2.      Dioda silicon 1,5 A 4 buah
3.      Resistor : 100Ω, 150Ω, 220Ω, 470Ω,1000,1200Ω dan 1,5kΩ
4.      CRO doble beam
5.      Multimeter dan milliampermeter
6.      Kabel penghubung secukupnya


D.    Gambar rangkaian
               Y
               X
        G
 
                      D1                  D2                     
Oval: mA
CRO
 
      220V                                                                           
Oval: V                                         6V                                                     -






R
 


 
                       D3                     D4  


 
E.     Langkah percobaan
1.      Langkah kerja
·         Rakitlah alat dan bahan percobaan seperti gambar di atas.
·         Setelah selesai merangkai, kalibrasi alat ukur CRO 1 volt = 1cm
·         Yakinkanlah diri anda bahwa rangkaian sudah benar, dan kemudian hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan.
·         Amati petunjuk alat–alat ukur kemudian catat masukkan dalam tabel pengamatan.
·         Gambar bentuk gelombang input maupun output. Untuk melihat gelombang input, pindahkan prof Y ketitik sebelum dioda D1.
·         Lakukan pengamatan ini setiap pergantian beban R.
·         Setelah selesai percobaan kumpulkan alat dan bahan percobaan dan kembalikan ketempat semula.
·         Buat laporan sementara yang sesuai dengan hasil pengamatan anda. Kemudian buat laporan lengkap dengan menganalisa hasil pengamatan sesuai dengan rumus yang diberikan pada teori di atas, untuk diserahkan minggu depan.
·         a. Hitung dan analisa hasil pengamatan sesuai dengan rumus yang diberikan pada teori diatas, buat pula grafik beban vs arus dc
·         apaka keuntungan dan kerugian bila digunakan dengan metode jembatan.



2.      Tabel pengamatan
Beban
(R)
INPUT
Idc
mA
Vdc
Volt
Bentuk Gelombang
Vm (cm)
Vrms (Volt)
INPUT
OUTPUT
100



150



220



470



1000



1200



1500

6,6



6,6



6,6



6,6



6,6



6,6



6,6
4,6662



4,6662



4,6662



4,6662



4,6662



4,6662



4,6662
90



60



42



20



9



2,5



2



9



9



9,5



10



10



10



10







































3.      Analisis data
Untuk beban 100Ω :
Ø Vdc = 0,6366 xVm = 0,6366 x 6,6 = 4,20156
Ø Idc = 0,6366xVm/R = 0,6366 x 6,6 / 100  = 0,042
Ø Vrms = 0,707 x Vm = 0.707 x 6,6 = 4,6662

Beban 150Ω :
Ø Vdc = 0,6366 xVm = 0,6366 x 6,6 = 4,20156
Ø Idc = 0,6366xVm/R = 0,6366 x 6,6 / 150  = 0,028
Ø Vrms = 0,707 x Vm = 0.707 x 6,6 = 4,6662

Beban 220Ω :
Ø Vdc = 0,6366 xVm = 0,6366 x 6,6 = 4,20156
Ø Idc = 0,6366xVm/R = 0,6366 x 6,6 / 220  = 0,019
Ø Vrms = 0,707 x Vm = 0.707 x 6,6 = 4,6662
Beban 470Ω :
Ø Vdc = 0,6366 xVm = 0,6366 x 6,6 = 4,20156
Ø Idc = 0,6366xVm/R = 0,6366 x 6,6 / 470  = 0,008939
Ø Vrms = 0,707 x Vm = 0.707 x 6,6 = 4,6662

Beban 1000Ω :
Ø Vdc = 0,6366 xVm = 0,6366 x 6,6 = 4,20156
Ø Idc = 0,6366xVm/R = 0,6366 x 6,6 / 1000  = 0,0042
Ø Vrms = 0,707 x Vm = 0.707 x 6,6 = 4,6662

Beban 1200Ω :
Ø Vdc = 0,6366 xVm = 0,6366 x 6,6 = 4,20156
Ø Idc = 0,6366xVm/R = 0,6366 x 6,6 / 1200  = 0,0035
Ø Vrms = 0,707 x Vm = 0.707 x 6,6 = 4,6662

Beban 1500Ω :
Ø Vdc = 0,6366 xVm = 0,6366 x 6,6 = 4,20156
Ø Idc = 0,6366xVm/R = 0,6366 x 6,6 / 1500  = 0,0028
Ø Vrms = 0,707 x Vm = 0.707 x 6,6 = 4,6662
Keuntungan dengan metode jembatan
·         Rangkaian penyearah jembatan di buat dengan menggunakan empat buah dioda dengan membentuk sistem jembatan, penyearah jembatan dapat menetukan polaritas arus mengalir berdasarkan gelombang sinus yang dapat melintasi menuju beban.
·         Saat digunakan sebagai penyearah gelombang penuh, dioda secara bergantian menyearahkan tegangan AC pada saat siklus positif dan negatif. Penyearah gelombang penuh ada 2 macam dan penggunaannya disesuaikan dengan transformator yang dipakai. Untuk transformator biasa digunakan jembatan dioda (dioda bridge) sementara untuk transformator CT digunakan 2 dioda saja sebagai penyearahnya.


F.     Kesimpulan
Prinsip kerja dari rangkaian dioda jembatab ini adalah ketika rangkaian jembatan mendapatkan siklus positif dari siklus sinyal ac, arus akan mengalir ke beban melaui D2 dan beban akan dikembalikan ke sumber melalui sumber ac melalui D3, pada dioda D1 dan D4 bersifat off. Sehingga pada dioda jembatan ini hanya ada dua dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan ac dan dua dioda lainya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Nilai Vm konstan maka nilai Vrms juga konstan, sedangkan perbandingan antara nilai Idc, Vdc dengan pengukuran dan perhitungan mendapatkan hasil yang berbeda, dengan kata lain hasil pengukuran dan perhitungan tidak sama.


G.    Referensi
·         Jobsheet praktikum
·         Syahyr, Ahmad.makalah ‘ rangakaian dioda sebagai penyearah ‘
·         http://salimhimafi.blogspot.com/2010/03/laporan-praktikum-penyearah-arus_01.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar